Danantara Diharapkan Stabilkan Iklim Investasi Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

(danantaraindonesia.com)

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan bahwa kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat membantu menstabilkan iklim investasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Hal ini disampaikan Faisol saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (23/5).

Menurut Faisol, Danantara berperan penting dalam memastikan kelangsungan investasi dan produksi bahan baku serta baterai kendaraan listrik di tengah dinamika industri saat ini.

Ia mencontohkan perubahan dalam konsorsium proyek baterai EV, di mana LG dari Korea Selatan tidak lagi terlibat dan digantikan oleh perusahaan lain.

“Untuk memastikan investasi dan produksi bahan baku baterai serta battery pack berjalan, Danantara menjadi unsur penting,” ujar Faisol.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui konsorsium Huayou menggantikan LG dalam proyek baterai kendaraan listrik.

Proyek ini menargetkan pembangunan baterai EV dengan kapasitas 30 GWh, di mana LG telah menyelesaikan 10 GWh pertama, dan sisanya akan dilanjutkan oleh Huayou.

Investasi dari proyek tersebut telah terealisasi sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp20,2 triliun, dan Huayou akan mengisi sebagian besar sisa investasi yang mencapai 8,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp145,2 triliun.

Danantara, sebagai lembaga pengelola investasi berkelanjutan, memiliki visi untuk mendorong transformasi ekonomi Indonesia melalui pengelolaan investasi strategis, termasuk dalam sektor kendaraan listrik.

Dengan peran ini, diharapkan Danantara dapat memperkuat ekosistem EV nasional dan mendukung pencapaian target emisi nol bersih pada tahun 2060.

Sumber: antaranews.com