Lumajang – Di tengah tantangan berat yang dihadapi oleh sebuah keluarga di Desa Yosowilangun Lor, hadir seberkas harapan.
Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, hadir langsung menyapa dan menyerahkan bantuan dalam Program Gerakan Sayang Ibu (GSI), Selasa (27/5/2025), sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap warga yang tengah berjuang.
Bantuan ini diserahkan kepada keluarga Muhammad Syauqi Habibi, seorang balita yang tengah berjuang melawan penyakit langka Kasabach-Merritt Syndrome, sebuah kondisi serius yang menyerang pembuluh darah dan sistem pembekuan darah.
Baca juga: Kurban Bijak, Tanpa Plastik: Pemkab Lumajang Dorong Kebiasaan Hijau di Momen Iduladha 2025
Syauqi lahir pada 24 Oktober 2024 dengan berat 3,135 gram dan panjang 51 cm melalui operasi caesar, tanpa kelainan yang mengkhawatirkan, selain adanya hemangioma di bagian kepala.
Namun, hanya dalam hitungan hari, gejala mulai muncul. Suara napas grok-grok yang tak biasa membawa keluarga ke RSI, tempat awal Syauqi didiagnosis menderita Pectus Excavatum, kelainan bentuk tulang dada.
Proses pengobatan pun berlanjut ke RSUD dr. Subandi di Jember, dan kemudian harus dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya setelah kondisi hemangioma semakin membesar dan mengalami dua kali pendarahan serius.
Baca juga: Cegah Wabah DBD Sejak Dini di Lumajang, Fogging Dilakukan di Titik Rawan Pesantren
Diagnosa akhir yang ditetapkan oleh tim dokter RSUD dr. Soetomo adalah Kasabach-Merritt Syndrome, penyakit langka yang menempatkan Syauqi dalam perawatan intensif di ruang ICU, dan hingga kini masih menjalani terapi berkelanjutan.
Dalam kunjungannya, Dewi Natalia menyampaikan bahwa Program GSI tidak hanya hadir sebagai bantuan material, namun juga sebagai simbol kehadiran negara melalui pemerintah daerah dalam merangkul warganya, terutama perempuan dan anak-anak yang menghadapi kesulitan kesehatan.
“Kami hadir bukan hanya membawa bantuan, tapi juga semangat dan harapan. Semoga Syauqi segera pulih, dan keluarga tetap kuat. Negara tidak tinggal diam,” tegas Dewi Natalia.
Baca juga: Pemkab Lumajang Perketat Pengawasan Hewan Kurban, Dipastikan Bebas Penyakit
Kegiatan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya deteksi dini, akses layanan kesehatan yang cepat, serta sinergi antara keluarga, tenaga medis, dan pemerintah dalam menghadapi kasus-kasus medis kompleks.
Langkah kecil ini adalah bagian dari komitmen besar untuk memastikan bahwa setiap warga Lumajang, tanpa terkecuali, berhak atas perhatian, perlindungan, dan kehidupan yang lebih sehat.
Sumber: Portal Berita Lumajang
Posted in Berita Daerah