Lumajang – Daging beruang adalah salah satu jenis daging liar yang cukup jarang dikonsumsi secara luas, tetapi di beberapa daerah menjadi sumber makanan tradisional yang penting.
Selain rasanya yang khas, daging beruang ternyata memiliki beberapa fakta unik, salah satunya adalah kandungan zat yang dikenal sebagai cacing pita. Apa sebenarnya cacing pita itu dan mengapa daging beruang mengandung banyak zat tersebut? Mari kita ulas lebih dalam.
Cacing pita merupakan istilah yang jarang terdengar di kalangan umum. Istilah ini dalam konteks biokimia merujuk pada senyawa atau zat tertentu yang bisa berperan sebagai protein atau enzim spesifik yang ditemukan pada jaringan otot dan lemak hewan liar.
Baca juga: Apa Sih Perbedaan Bebek Liar dan Bebek Ternak yang Jarang Diketahui Banyak Orang?
Senyawa ini berperan dalam metabolisme dan penyimpanan energi dalam tubuh hewan, terutama hewan yang hidup di lingkungan ekstrem dan membutuhkan cadangan energi besar.
Beruang adalah hewan omnivora yang hidup di berbagai habitat, dari hutan lebat hingga pegunungan bersalju.
Untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang keras dan sering mengalami masa hibernasi panjang, tubuh beruang mengembangkan kemampuan untuk menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak dan protein khusus.
Baca juga: Ikan Badut, Ikan yang Selalu Mengingatkan Film Finding Nemo
Daging beruang diketahui memiliki kandungan cacing pita yang lebih tinggi dibandingkan daging hewan lain seperti sapi, kambing, atau ayam. Hal ini diduga terkait dengan kemampuan beruang dalam mengelola metabolisme selama masa tidur panjangnya.
Kandungan cacing pita yang tinggi memberikan nilai gizi yang unik, terutama protein yang mudah diserap dan lemak sehat.
Baca juga: Beberapa Bunga yang Mirip Bunga Sakura yang Banyak Dijumpai
Meski memiliki nilai gizi tinggi, konsumsi daging beruang juga perlu diperhatikan karena beberapa risiko, seperti kemungkinan mengandung parasit dan penyakit zoonosis. Oleh karena itu, pengolahan dan memasak daging beruang harus dilakukan dengan benar agar aman dikonsumsi.
Posted in Opini & Artikel