11042453733340830034

Rakerkab :Sekda Lumajang Sebut Pengurus Olahraga Harus “Gila”, Dinilai Kontraproduktif di Tengah Semangat Pembinaan Atlet

Bahrus Syofan | Jun 5, 2025

IMG-20250605-WA0066

LUMAJANG – Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) KONI Lumajang tahun 2025 yang digelar di Gedung PKK Pemkab Lumajang berlangsung strategis dalam rangka persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim IX 2025). Namun, pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Lumajang, Agus Triyono, dalam sambutannya menuai tanda tanya dan dinilai kurang tepat di tengah semangat pembinaan prestasi olahraga.

Dalam forum yang dihadiri oleh jajaran Pemkab, DPRD Komisi D, Dispora, pengurus KONI, pelatih, atlet, dan perwakilan 44 cabang olahraga, Agus menyinggung soal alokasi dana hibah olahraga yang dinilai belum maksimal. Ia mengatakan, perhatian anggaran dari pemerintah perlu ditingkatkan agar pengurus cabang olahraga bisa “waras”.

Baca juga: DPRD Lumajang Dukung Penganggaran PHD Sesuai UU Haji

“Kalau perhatian APBD maksimal kepada cabang olahraga, maka pengurus olahraga akan waras. Tapi kalau pengurus olahraga itu waras, justru akan perhitungan. Jadi pengurus olahraga itu jangan sampai waras,” ujar Agus saat sambutan mewakili Bupati Lumajang (Indah Amperawati,red) Kamis, (5/6/2025).

Pernyataan tersebut, meskipun dimaksudkan sebagai bentuk dorongan semangat, justru mengandung ambiguitas dan berpotensi menimbulkan salah tafsir. Dalam konteks manajemen organisasi dan akuntabilitas keuangan, menyebut pengurus “jangan waras” dikhawatirkan menimbulkan kesan bahwa kerja keras dan pengorbanan harus mengabaikan prinsip kehati-hatian dan transparansi.

Baca juga: BEM ITB Widya Gama Lumajang Gelar Lomba Cipta Baca Puisi, Tumbuhkan Semangat Sastra di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

Pakar komunikasi publik menilai bahwa penggunaan diksi seperti “pengurus olahraga jangan waras” dapat dianggap kontraproduktif, apalagi di forum resmi. “Padahal, pembinaan olahraga yang sehat membutuhkan dukungan anggaran yang profesional, akuntabel, serta pengurus yang berpikir jernih dalam merencanakan program dan strategi,” ungkapnya yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, Ketua KONI Lumajang, Budi Satria Andhika, dalam pemaparannya menyampaikan target yang cukup ambisius untuk Porprov 2025, yakni menembus 15 besar dengan raihan 30 medali emas. Sebanyak 478 atlet dari 44 cabang olahraga akan diberangkatkan.

Budi juga menyoroti keterbatasan anggaran dan minimnya dukungan dari sejumlah sekolah terhadap perizinan atlet untuk latihan di luar jam sekolah. Hal ini dinilai menjadi hambatan tersendiri dalam membentuk atlet berprestasi.

Baca juga: Gus Fauzi Mulai Di Sorot: Saya Korban Kekejaman Sistematis Pemerintah Kabupaten Lumajang

“Semangatnya luar biasa atlet kita, meskipun anggaran tidak bisa maksimal seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada 44 cabang olahraga yang diberangkatkan, terkait dukungan masih ada beberapa sekolah yang belum memahami betapa pentingnya prestasi olahraga buat siswa siswinya. Sekolah kurang support terhadap perijinan atlet untuk latihan di luar jam sekolah”, tutur Budi.

Rakerkab sendiri membahas berbagai aspek penting mulai dari intensifikasi pelatihan, pembinaan atlet muda, evaluasi capaian prestasi, hingga pembentukan tim monitoring dan evaluasi untuk memastikan jalannya program persiapan Porprov sesuai target.

Dengan tema “Semangat Menggapai Prestasi pada Porprov Jatim IX 2025”, kegiatan ini dengan semangat kebersamaan dan tekad meraih prestasi, KONI Lumajang berharap seluruh elemen olahraga di daerah dapat bersatu dalam menghadapi tantangan Porprov Jatim IX 2025 dan menorehkan prestasi yang membanggakan. ADM-SOF

 

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga