Washington D.C. — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan tidak memiliki niat untuk berbicara dengan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, di tengah perseteruan publik yang semakin memanas antara keduanya.
Pernyataan ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Gedung Putih pada Jumat (6/6), menegaskan bahwa tidak ada rencana komunikasi antara Trump dan Musk dalam waktu dekat.
Hubungan antara Trump dan Musk yang sebelumnya erat mulai retak setelah Musk mengkritik keras RUU anggaran besar-besaran yang dijuluki “One Big Beautiful Bill” yang didorong oleh pemerintahan Trump.
Baca juga: Dokter Peringatkan Bahaya Memasak Daging dengan Paracetamol
Musk menyebut RUU tersebut sebagai “abominasi menjijikkan” dan memperingatkan bahwa undang-undang itu akan menambah utang nasional sebesar $2,4 triliun.
Sebagai tanggapan, Trump mempertanyakan kontrak federal yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan Musk dan bahkan mengancam akan menjual mobil Tesla yang baru saja ia beli sebagai bentuk protes.
Perseteruan ini semakin memanas dengan saling sindir di media sosial. Musk menuduh Trump tidak tahu berterima kasih dan bahkan menyarankan bahwa Trump seharusnya dimakzulkan. Ia juga menyinggung keterkaitan Trump dengan kasus Jeffrey Epstein, menambah ketegangan antara keduanya.
Baca juga: Dosen Unair Ungkap Risiko Tinggi Penyebaran Nyamuk Demam Berdarah di Lingkungan Padat Penduduk
Meskipun ada upaya dari beberapa pihak, termasuk investor miliarder Bill Ackman, untuk mendamaikan keduanya, Trump tetap bersikukuh dengan pendiriannya.
“Saya tidak tertarik untuk berbicara dengannya,” ujar Trump kepada wartawan, menegaskan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk berkomunikasi dengan Musk dalam waktu dekat.
Konflik ini telah memicu kekhawatiran di kalangan investor dan politisi, mengingat pengaruh besar yang dimiliki oleh kedua tokoh tersebut dalam bidang teknologi dan politik.
Baca juga: Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia Saat Khotbah Jumat di Makassar
Beberapa anggota Partai Republik khawatir bahwa perseteruan ini dapat memengaruhi dukungan politik dan hasil pemilu mendatang.
Sementara itu, Musk telah mengisyaratkan kemungkinan pembentukan partai politik baru yang berfokus pada pemilih moderat, menandakan potensi pergeseran lanskap politik AS di masa depan.
Sumber: aljazeera
Posted in Internasional