11042453733340830034

Ekonomi Hijau Dimulai dari Desa, Bupati Dorong Replikasi TPS3R di Seluruh Lumajang

Ayu MPI | May 26, 2025

Dok. Kominfo Lumajang/Ardi
Dok. Kominfo Lumajang/Ardi

Lumajang – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus memperkuat upaya pelestarian lingkungan berbasis desa melalui pengelolaan sampah terpadu. Salah satu langkah nyata adalah peresmian Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Desa Purworejo, Kecamatan Senduro, Minggu (25/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan lingkungan, tetapi juga soal kemandirian desa dan penguatan ekonomi lokal.

Baca juga: Dari Sampah Jadi Berkah, Lumajang Bangun Masa Depan Hijau Lewat TPS3R Desa

“TPS3R ini bukan sekadar tempat daur ulang, tapi menjadi pusat inovasi desa. Dari sampah organik kita hasilkan maggot, dari maggot kita perkuat peternakan, dan dari peternakan kita tumbuhkan ekonomi warga,” ujar Bunda Indah.

Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari visi besar Pemkab Lumajang untuk menjadikan setiap desa sebagai lokomotif ekonomi berbasis potensi lokal dan prinsip keberlanjutan.

“Kita ingin semua desa punya kesadaran dan sistem untuk mengelola sampahnya sendiri. Desa harus punya daya tahan menghadapi tantangan lingkungan sekaligus punya peluang ekonomi dari situ,” tegasnya.

Baca juga: 10,5 Miliar Jadi Langkah Awal Pulihkan Rasa Aman Warga dari Ancaman Lahar Dingin Semeru

Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga diapresiasi Bupati sebagai penguat sinergi antar-pemerintah dalam pembangunan hijau.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Gubernur atas kepercayaannya kepada Lumajang sebagai lokasi pengembangan TPS3R. Kami akan jadikan ini sebagai model yang bisa direplikasi desa-desa lain,” katanya.

TPS3R Desa Purworejo saat ini mampu mengolah hingga 200 kilogram sampah per hari. Sebagian besar dari sampah organik tersebut dimanfaatkan untuk budidaya maggot, pembuatan kompos, serta pengurangan residu yang biasanya dibuang ke TPA.

Baca juga: Indonesia Kutuk Penembakan Israel ke Rombongan Diplomat Asing

Bupati juga menyebut bahwa keberadaan TPS3R membuka ruang partisipasi aktif masyarakat, khususnya perempuan dan pemuda desa, dalam kegiatan pengelolaan sampah dan kewirausahaan lingkungan.

“Kita ingin membangun budaya baru, bahwa sampah bukan masalah, tapi sumber daya. Tinggal bagaimana kita mengelolanya,” pungkas Bunda Indah.

Sumber: Portal Berita Lumajang

 

Posted in

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga