11042453733340830034

Gucialit Punya Segalanya: Dari Lereng Semeru, Surga Hortikultura Lumajang Siap Mendunia

Ayu MPI | May 28, 2025

 Dok. DKPP Lumajang
Dok. DKPP Lumajang

Lumajang – Di balik kabut pagi dan udara sejuk khas lereng Semeru, Kecamatan Gucialit menyimpan lebih dari sekadar panorama yang memesona. Kawasan ini tengah tumbuh sebagai pusat hortikultura dan perkebunan unggulan Kabupaten Lumajang, bahkan Jawa Timur.

Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menunjukkan geliat pertanian yang luar biasa: durian, alpukat, manggis, pisang, petai, hingga kopi, dari robusta, arabika, hingga ekselsa tumbuh subur di tanah vulkanik yang kaya mineral ini.

Tak kalah penting, tanaman tebu mendominasi bentang lahan dengan luas panen mencapai 1.049 hektare dan produktivitas hingga 720 kwintal per hektare.

Baca juga: Dari Lumajang ke Nusantara: Durian Kembang Resmi Jadi Varietas Unggul

“Gucialit punya segalanya. Potensi hortikultura dan perkebunan di wilayah ini sangat besar, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tapi juga untuk menembus pasar nasional dan ekspor,” ujar Ibu Hari Susiati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Lumajang, dalam sambutannya di acara Rembuk Tani, Rabu (28/5/2025).

Lebih dari itu, Gucialit kini menjadi cermin bagaimana desa bisa naik kelas. Berkat semangat dan inovasi petani lokal, hasil bumi tak hanya dipanen, tapi juga dipasarkan secara digital.

Salah satu contohnya adalah Abah Nanang, pelaku tani yang berhasil menjual Durian Kembang Lumajang hingga lintas kota melalui platform daring.

Baca juga: Petani Gucialit Jadi Garda Terdepan Pengembang Durian Kembang Lumajang

“Kami menyaksikan sendiri bagaimana para petani di sini tak hanya bekerja keras, tapi juga cerdas. Mereka melek teknologi dan peka terhadap perubahan zaman,” lanjut Ibu Susiati.

Durian Kembang Lumajang, yang baru saja ditetapkan sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian, menjadi simbol bangkitnya Gucialit. Tak hanya unggul dari segi rasa dan penampilan, durian ini juga membuktikan bahwa kearifan lokal mampu bersaing dalam skala besar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang, Retno Wulan Andari, menegaskan bahwa arah pembangunan pertanian Lumajang kini berfokus pada hilirisasi produk, inovasi berbasis desa, dan integrasi teknologi.

Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Kunjungi Indonesia, Bahas Penguatan Kerja Sama Pertahanan

“Dengan dukungan riset, pelatihan, dan akses pasar yang terbuka lebar, kami optimis Gucialit akan menjadi pusat pertanian unggulan yang tidak hanya memproduksi, tapi juga mengolah dan memasarkan hasilnya secara mandiri,” ujarnya.

Pemerintah daerah juga tengah merancang kawasan agropolitan berbasis hortikultura di wilayah ini. Program ini akan menggabungkan pertanian, wisata edukasi, hingga agrobisnis dalam satu ekosistem berkelanjutan.

Lebih dari sekadar angka produktivitas, Gucialit menawarkan narasi baru tentang pertanian: sebuah sektor masa depan yang ditopang oleh inovasi, kolaborasi, dan semangat membangun dari akar rumput.

Dengan tanah yang subur, masyarakat yang progresif, dan dukungan penuh dari pemerintah, Gucialit sedang bergerak dari desa pertanian menjadi poros baru ekonomi Lumajang.

Jika pertanian adalah masa depan, maka Gucialit adalah wajah masa depan itu: hijau, berdaya, dan bercita rasa global.

Sumber: Portal Berita Lumajang

 

Posted in

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga