11042453733340830034

Adira Finance dan Mandala Finance Siap Merger, Tunggu Restu OJK dan PT Pos Indonesia

Ayu MPI | Jun 10, 2025

Ilustrasi jabat tangan sebagai simpol dimulainya kerja sama antar kedua belah pihak. (pixabay)
Ilustrasi jabat tangan sebagai simpol dimulainya kerja sama antar kedua belah pihak. (pixabay)

Jakarta – Rencana penggabungan usaha atau merger antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance/ADMF) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance/MFIN) memasuki tahap akhir.

Saat ini, kedua perusahaan tengah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Pos Indonesia, dan para pemegang sukuk sebelum merger resmi dilakukan.

Direktur Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menyatakan bahwa proses evaluasi dokumen dan rencana penggabungan kedua perusahaan multifinance tersebut masih berlangsung.

Baca juga: Lima Pemain Andalan Absen Lawan China, Kini Siap Perkuat Timnas Indonesia Hadapi Jepang

OJK tengah menelaah kelengkapan syarat administratif dan legalitas lainnya sebelum memberikan keputusan resmi.

“Masih kami proses sesuai ketentuan yang berlaku. Semua dokumen merger sedang dalam penelaahan OJK,” kata Agusman dalam keterangannya, Senin (10/6).

Selain OJK, restu PT Pos Indonesia sebagai salah satu kreditur Mandala Finance juga masih ditunggu. Dalam paparan publik terbaru, manajemen Mandala Finance menyebutkan bahwa seluruh kreditur telah memberikan persetujuan atas rencana merger ini, kecuali PT Pos Indonesia yang masih dalam tahap finalisasi negosiasi.

Baca juga: Belgia Tekuk Wales 4-3, De Bruyne Jadi Penentu Kemenangan

Persetujuan dari BUMN logistik tersebut diharapkan bisa didapatkan sebelum batas waktu 20 Juni 2025.

Mandala Finance juga telah menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Sukuk Mudharabah (RUPSu) pada 19 Juni 2025 untuk mendapatkan persetujuan resmi dari pemegang sukuk terkait aksi korporasi ini.

Merger Adira Finance dan Mandala Finance sejatinya merupakan kelanjutan dari aksi korporasi yang dilakukan pada Maret 2024 lalu, di mana Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan Adira Finance mengakuisisi 80,6% saham Mandala Finance.

Baca juga: Kerusuhan Melanda Los Angeles, China Terbitkan Peringatan untuk Warganya

Rinciannya, MUFG membeli 70,6% saham dan Adira Finance mengambil alih 10% saham Mandala Finance dari para pemegang saham sebelumnya, yakni PT Jayamandiri Gemasejati dan PT Hermawan Sentra Investama.

Pasca akuisisi, komposisi kepemilikan saham Mandala Finance berubah menjadi 89,26% oleh MUFG dan 10% oleh Adira Finance.

Adapun penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi ketiga lembaga keuangan dalam grup konglomerasi MUFG di Indonesia, yakni Bank Danamon, Adira Finance, dan Mandala Finance.

Manajemen Adira Finance dalam keterangannya menyebutkan bahwa merger ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jaringan distribusi pembiayaan, serta memperkuat layanan kepada konsumen, khususnya di luar Pulau Jawa seperti wilayah Indonesia Timur dan Papua.

Baca juga: Kemenparekraf Ambil Tiga Langkah Strategis untuk Tangani Isu Tambang Nikel di Raja Ampat

Setelah seluruh persetujuan diperoleh, Adira Finance dan Mandala Finance akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menyelesaikan proses korporasi ini. Target efektif merger ditetapkan paling lambat pada 1 Oktober 2025.

Sebagai dampak dari aksi ini, saham Mandala Finance (MFIN) akan dikeluarkan dari pencatatan Bursa Efek Indonesia (delisting), sementara Adira Finance akan mencatatkan saham baru sebagai bagian dari proses penggabungan.

Meski demikian, pihak manajemen menegaskan bahwa operasional kedua perusahaan tetap berjalan normal selama proses merger berlangsung.

Langkah merger ini sejalan dengan dorongan OJK untuk melakukan konsolidasi di industri pembiayaan guna menciptakan perusahaan multifinance yang lebih kuat dan efisien.

Sumber: kontan.co.id

 

Posted in

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga