Jakarta — Kinerja ekspor dan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) batubara Indonesia mengalami penurunan signifikan pada kuartal pertama tahun 2025.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa volume ekspor batubara selama Januari hingga April 2025 mencapai 160 juta ton, menurun 6,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 171 juta ton.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Surya Herjuna, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh perlambatan permintaan dari negara tujuan utama seperti China dan India, serta persaingan harga yang semakin ketat di pasar global.
Baca juga: Bahlil Bertekad Tuntaskan Program Listrik Desa hingga 2029
Sementara itu, realisasi DMO batubara hingga 4 Mei 2025 tercatat sebesar 44,56 juta ton atau 18,59% dari target tahunan sebesar 239,70 juta ton.
Target DMO tahun ini merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, target DMO ditetapkan sebesar 181,30 juta ton dengan realisasi mencapai 232,60 juta ton atau 128,30% dari target.
Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani, menegaskan bahwa anggota APBI terus berkomitmen untuk memenuhi kewajiban DMO yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Trump Ajukan Banding atas Pemblokiran Kebijakan Tarif oleh Pengadilan AS
“Upaya pemenuhan kontrak domestik ini akan dihitung secara tahunan,” ujar Gita.
Penurunan ekspor dan realisasi DMO ini menjadi tantangan bagi industri batubara nasional di tengah dinamika pasar global dan kebijakan domestik yang terus berkembang.
Sumber: kontan.co.id
Posted in Ekonomi