11042453733340830034

GoTo Kembali Klarifikasi Isu Merger dengan Grab: Belum Ada Kesepakatan

Ayu MPI | Jun 10, 2025

Lim Kell Jay, Head of Grab Singapore, delivering an opening speech to welcome drivers at Grab’s fourth year anniversary dinner. (grap)
Lim Kell Jay, Head of Grab Singapore, delivering an opening speech to welcome drivers at Grab’s fourth year anniversary dinner. (grap)

Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) kembali memberikan klarifikasi terkait rumor yang menyebutkan adanya rencana merger dengan perusahaan teknologi asal Singapura, Grab Holdings Ltd. Manajemen GoTo menegaskan hingga saat ini belum ada kesepakatan apa pun terkait rencana tersebut.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan GoTo, R.A. Koesoemohadiani, menyatakan bahwa perseroan kerap menerima berbagai penawaran dari pihak luar untuk melakukan kerja sama bisnis.

Namun demikian, semua tawaran tersebut masih sebatas wacana dan belum menghasilkan keputusan final.

Baca juga: Macron Desak Israel Bebaskan Enam Warga Prancis yang Ditahan di Kapal Menuju Gaza

“Perseroan secara rutin melakukan tinjauan atas berbagai peluang strategis untuk meningkatkan nilai pemegang saham, termasuk menerima proposal dari berbagai pihak. Hingga saat ini, tidak ada kesepakatan yang mengikat antara perseroan dengan pihak manapun terkait transaksi merger,” ujar Koesoemohadiani dalam surat resmi yang dipublikasikan BEI.

Pernyataan ini dikeluarkan untuk menanggapi pemberitaan media asing, seperti Bloomberg dan Reuters, yang sebelumnya mengabarkan bahwa Grab tengah menjajaki kemungkinan penggabungan usaha dengan GoTo.

Isu ini sempat memicu spekulasi luas di kalangan pelaku pasar terkait potensi konsolidasi dua raksasa teknologi Asia Tenggara tersebut.

Baca juga: PUPR Siapkan Pembangunan Tanggul Tahap 7 untuk Atasi Penurunan Tanah di Jakarta

Di sisi lain, Grab melalui keterangan resminya yang disampaikan kepada Bursa Singapura juga membantah adanya pembicaraan resmi maupun kesepakatan dengan GoTo. Grab menegaskan belum pernah menandatangani perjanjian atau dokumen apapun yang berkaitan dengan rencana merger tersebut.

“Tidak ada diskusi aktif atau perjanjian yang ditandatangani terkait potensi transaksi dengan GoTo,” tegas Grab dalam pernyataannya.

Meski rumor merger ini terus beredar, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Indonesia menyatakan belum dapat memberikan penilaian resmi karena belum ada pemberitahuan atau permohonan terkait aksi korporasi tersebut.

Baca juga: Harga Bitcoin Konsolidasi di Atas US$ 100.000, Pasar Masih Tunggu Katalis Baru

Namun demikian, KPPU mengaku telah melakukan kajian internal untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu proses merger benar-benar diajukan.

Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, GoTo baru saja mencatatkan laba kotor dan EBITDA yang positif untuk pertama kalinya pada tahun 2024.

Meski demikian, manajemen GoTo tetap membuka kemungkinan berbagai langkah strategis untuk memperkuat posisinya di tengah ketatnya persaingan bisnis digital di kawasan ini.

Baca juga: Lima Pemain Andalan Absen Lawan China, Kini Siap Perkuat Timnas Indonesia Hadapi Jepang

Dengan bantahan tegas dari kedua belah pihak ini, isu merger antara GoTo dan Grab untuk sementara dinyatakan belum memiliki dasar nyata.

Para pelaku pasar dan investor pun masih harus menunggu perkembangan resmi berikutnya jika memang ada langkah lebih lanjut terkait rencana tersebut.

Sumber: tempo

 

Posted in ,

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga