Jakarta — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan signifikan sebesar 7,87% sepanjang Mei 2025, menembus level psikologis 7.000 dan mengakhiri bulan di posisi 7.175,82 pada perdagangan 28 Mei.
Kinerja ini menjadikan IHSG sebagai salah satu indeks saham dengan performa terbaik di kawasan ASEAN bulan ini.
Penguatan IHSG didorong oleh beberapa faktor, termasuk meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China setelah kedua negara sepakat menunda tarif selama 90 hari.
Baca juga: Mufti A.N. Anam Desak Menteri Koperasi Pastikan KMP Tidak Jadi Alat Bancakan di Desa
Selain itu, penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia dan laporan keuangan positif dari emiten sektor logam mulia turut menopang pergerakan indeks.
Namun, analis pasar memperingatkan potensi koreksi pada Juni mendatang. VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, mencermati bahwa tren penguatan IHSG beberapa hari terakhir disertai dengan penurunan volume transaksi, yang dapat memicu aksi ambil untung (profit taking) oleh investor.
Sektor-sektor yang dinilai masih prospektif untuk Juni antara lain pertambangan, perbankan, konsumsi, dan properti.
Baca juga: Trump Ajukan Banding atas Pemblokiran Kebijakan Tarif oleh Pengadilan AS
Hal ini didukung oleh langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga pada Rapat Dewan Gubernur Mei, harga komoditas emas yang tetap tinggi, serta sektor konsumsi yang bersifat defensif.
Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar dan mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Sumber: kontan.co.id