Jakarta — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia bersama Asosiasi Jaminan Sosial Internasional (International Social Security Association/ISSA) mengadakan pertemuan untuk membahas penguatan sistem jaminan sosial bagi pekerja digital.
Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-113 di Jenewa, Swiss, pada Rabu (3/6).
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan setiap pekerja, baik formal maupun informal, mendapatkan akses yang adil terhadap sistem jaminan sosial.
Baca juga: Presiden Prabowo Terapkan Diskon Tarif Transportasi dan Listrik Mulai Hari Ini
“Pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran sangat fokus pada perlindungan tenaga kerja, termasuk kelompok pekerja platform digital,” ujar Wamenaker Noel.
Dalam pertemuan tersebut, Kemnaker menyampaikan kebutuhan Indonesia akan referensi praktik terbaik dari negara-negara dengan kondisi serupa, khususnya terkait cakupan perlindungan bagi pekerja platform.
Selain itu, Indonesia juga memerlukan asistensi teknis dari ISSA terkait tantangan kelembagaan serta pedoman monitoring dan evaluasi agar pelaksanaan program jaminan sosial lebih efektif dan terukur.
Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Instruksikan Sekolah Hentikan Pemberian PR kepada Siswa
ISSA, sebagai asosiasi internasional di bawah naungan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang didirikan pada 1927, beranggotakan lembaga-lembaga jaminan sosial dari berbagai negara dan berperan penting dalam penyebaran standar, inovasi, serta praktik terbaik di bidang perlindungan sosial.
Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Indonesia dan ISSA dalam membangun ekosistem perlindungan sosial yang inklusif dan adaptif, terutama untuk menjangkau sektor informal dan pekerja mandiri yang selama ini belum sepenuhnya terlindungi.
Sumber: antaranews
Posted in Ekonomi