11042453733340830034

Taylor Swift Resmi Miliki Hak Penuh atas Enam Album Pertamanya

Ayu MPI | May 31, 2025

Taylor Swift (hbr.org)
Taylor Swift (hbr.org)

Jakarta — Taylor Swift secara resmi telah membeli kembali hak master rekaman dari enam album pertamanya, menandai kemenangan besar dalam perjuangannya selama enam tahun untuk menguasai kembali katalog musik awalnya.

Langkah ini mengakhiri sengketa panjang yang dimulai sejak 2019, ketika hak master tersebut dijual tanpa persetujuannya.

Dalam surat terbuka kepada penggemarnya, Swift mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk memiliki kembali karya-karyanya.

Baca juga: Film Animasi ‘Jumbo’ Tembus 10 Juta Penonton, Siap Rebut Takhta dari ‘KKN di Desa Penari’

“Semua musik yang pernah saya buat… sekarang menjadi milik saya,” tulisnya. Ia juga mengapresiasi Shamrock Capital, pemilik sebelumnya, atas pendekatan mereka yang jujur dan menghormati nilai emosional dari karya-karyanya.

Sengketa ini bermula pada 2019 ketika Big Machine Records, label pertama Swift, dijual kepada manajer musik Scooter Braun. Swift menentang keras penjualan tersebut, menyebutnya sebagai “skenario terburuk,” dan mengklaim tidak diberi kesempatan adil untuk membeli kembali hak master-nya.

Braun kemudian menjual hak tersebut kepada Shamrock Capital pada 2020 seharga sekitar $300 juta.

Baca juga: Pemerintah Salurkan Bantuan Subsidi Upah Mulai 5 Juni

Sebagai respons, Swift memulai proyek ambisius untuk merekam ulang enam albumnya di bawah label “(Taylor’s Version),” termasuk Fearless, Red, Speak Now, dan 1989. Empat album ini dirilis antara 2021 hingga 2023 dan meraih kesuksesan komersial serta kritik.

Dengan kepemilikan penuh atas master rekaman, video musik, film konser, desain album, dan lagu-lagu yang belum dirilis, Swift kini memiliki kendali penuh atas seluruh katalog awalnya. Ia menyatakan bahwa album debutnya telah selesai direkam ulang, sementara Reputation belum sepenuhnya direkam karena alasan emosional.

Namun, ia membuka kemungkinan untuk merilis lagu-lagu “From the Vault” dari Reputation di masa mendatang.

Baca juga: Jeremie Frimpong Resmi Gabung Liverpool, Siap Gantikan Alexander-Arnold

Langkah Swift ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga memicu diskusi luas tentang hak kepemilikan karya bagi para musisi. Banyak artis muda yang terinspirasi untuk menegosiasikan kepemilikan master mereka sejak awal karier.

Swift menyatakan bahwa setiap kali artis baru memberitahunya bahwa mereka berhasil memiliki master mereka karena perjuangannya, itu mengingatkannya betapa pentingnya semua ini terjadi.

Dengan kesuksesan ini, Swift tidak hanya merebut kembali karyanya, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai advokat hak-hak artis dalam industri musik global.

Sumber: theguardian.com

 

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga