Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M terus mematangkan kesiapan operasional jemaah saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembentukan lima titik Mobile Crisis Rescue (MCR) di lantai tiga jalur Jamarat.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Ar-Rasyid, menjelaskan bahwa MCR merupakan pos taktis dengan mobilitas tinggi yang dirancang untuk memberikan bantuan cepat kepada jemaah dalam kondisi darurat.
“Hal ini perlu kita sosialisasikan agar seluruh petugas tidak hanya tahu secara teori, tapi juga praktik di lapangan. Menjelang Armuzna kita akan geladi operasional,” ujar Harun.
Baca juga: Bank Indonesia dan Bank Sentral China Perbarui MoU untuk Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal
Selain MCR, PPIH juga membentuk delapan sektor ad-hoc dan sepuluh pos pantau yang tersebar di sepanjang rute Jamarat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan jemaah selama prosesi lempar jumrah.
Dalam upaya meningkatkan koordinasi dan pelayanan, PPIH mengadopsi pendekatan berbasis syarikah, yaitu perusahaan penyedia layanan haji.
Petugas PPIH ditempatkan di markas syarikah untuk mempermudah pemetaan dan pengawasan layanan kepada jemaah. “Teman-teman petugas harus hafal delapan syarikah itu, tahu keberadaan markasnya, dan siapa yang ditugaskan. Ini bagian dari mitigasi operasional di lapangan,” terang Harun.
Baca juga: Stimulus Ekonomi Dinilai Belum Cukup untuk Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan
PPIH juga menekankan pentingnya perhatian khusus kepada jemaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Setiap syarikah telah mulai mempersiapkan tenda dan infrastruktur khusus, bahkan membuat gapura pembeda sebagai simbol keseriusan pelayanan.
“Dengan adanya delapan syarikah yang siap, ini jadi bukti komitmen Arab Saudi dalam memberikan layanan terbaik,” jelas Harun.
Dengan berbagai langkah ini, PPIH Arab Saudi berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia, memastikan mereka dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.
Sumber: kemenag
Posted in Agama, Internasional