11042453733340830034

Australia dan Indonesia Perkuat Kolaborasi dalam Penanggulangan Flu Burung melalui Proyek BICOLLAB

Ayu MPI | May 31, 2025

Ilustrasi segerombolan atau sekelompok Burung Merpati. (pixabay)
Ilustrasi segerombolan atau sekelompok Burung Merpati. (pixabay)

Jakarta — Australia dan Indonesia telah meluncurkan inisiatif kolaboratif baru dalam bidang penanggulangan flu burung, yang mendapat pengakuan internasional dari World Organisation for Animal Health (WOAH).

Proyek tiga tahun yang diberi nama BICOLLAB ini merupakan bagian dari Program Kerja Sama Laboratorium WOAH dan bertujuan untuk memperkuat respons kawasan Asia-Pasifik terhadap ancaman flu burung yang masih berlanjut.

BICOLLAB mempertemukan Australian Centre for Disease Preparedness (ACDP) dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) dengan laboratorium Pusat Investigasi Penyakit (DIC) Wates Indonesia.

Baca juga: MEDC Turun 11,45% pada Kuartal I-2024, Tertekan Kinerja AMMN

Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas diagnostik dan pengawasan flu burung di Indonesia, serta memperkuat sistem kesehatan hewan nasional.

Dr. Debbie Eagles, Direktur ACDP, menyatakan bahwa proyek ini hadir pada saat yang kritis karena tipe flu burung yang sangat patogenik, seperti H5, terus menimbulkan risiko serius di seluruh dunia.

“Dengan berbagi keahlian kami sebagai Pusat Referensi WOAH, kami membantu membangun jaringan yang lebih kuat dan lebih terhubung untuk deteksi dan respons dini,” ujarnya.

Baca juga: Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Ultra-Tipis dengan Performa Premium

Dr. Imron Suandy, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Indonesia, menyambut baik dukungan ini sebagai peluang besar bagi sistem kesehatan hewan Indonesia.

“Melalui BICOLLAB, kami meningkatkan kapasitas Indonesia untuk diagnostik dan pengawasan flu burung melalui dukungan kepada Pusat Investigasi Penyakit Wates sebagai laboratorium rujukan nasional flu burung dan Pusat Referensi Regional ASEAN untuk Bioinformatika di bidang kesehatan hewan,” katanya.

Proyek ini didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia melalui inisiatif Partnerships for a Healthy Region, yang mencerminkan komitmen Australia terhadap keamanan kesehatan dan kerja sama kawasan.

Baca juga: Amerika Serikat Tangguhkan Sementara Visa Pelajar, Kemendiktisaintek Siapkan Solusi Strategis

BICOLLAB juga merupakan tindak lanjut dari komitmen jangka panjang CSIRO terhadap kemitraan berbasis sains yang meningkatkan keamanan hayati kawasan dan global.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat memperkuat kapasitas kedua negara dalam menghadapi ancaman flu burung dan meningkatkan ketahanan sistem kesehatan hewan di kawasan Asia-Pasifik.

Sumber: indonesia.embassy.gov.au

 

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga