Jakarta — Sejumlah negara di Asia, termasuk Singapura, Thailand, dan India, mengalami lonjakan signifikan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Peningkatan ini diduga dipicu oleh penyebaran subvarian Omicron seperti JN.1, LF.7, dan NB.1.8, serta faktor-faktor seperti penurunan kekebalan populasi dan peningkatan mobilitas masyarakat.
Di Singapura, kasus mingguan melonjak dari 11.100 menjadi 14.200 dalam waktu satu minggu. Thailand mencatat peningkatan dari 6.000 menjadi lebih dari 33.000 kasus dalam periode yang sama.
Baca juga: Google I/O 2025: Transformasi AI dari Riset Menuju Realitas
Sementara itu, India melaporkan 257 kasus aktif per 19 Mei 2025, dengan sebagian besar kasus bersifat ringan dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Meskipun Indonesia belum mengalami lonjakan serupa, Kementerian Kesehatan RI tetap waspada terhadap potensi penyebaran varian baru.
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, menyatakan bahwa pemerintah telah mengintensifkan kapasitas manajemen klinis, surveilans, imunisasi, dan promosi kesehatan untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus.
Baca juga: BI Pangkas Suku Bunga ke 5,5%, Perbankan Diharap Turunkan Bunga Kredit
Para dokter dan ahli kesehatan mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan komorbiditas. Berikut beberapa langkah pencegahan yang disarankan:
Baca juga: Prakiraan Cuaca Lumajang, Kamis 22 Mei 2025: Hujan Ringan dengan Suhu Maksimum 29°C
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19, serta membantu menekan laju penyebaran virus di tengah lonjakan kasus yang terjadi di kawasan Asia.
Editor: Ayu
Sumber: msn.com
Posted in Internasional, Kesehatan