Jakarta – Lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi di sejumlah negara Asia, termasuk Singapura, Hong Kong, China, dan Thailand. Peningkatan ini sebagian besar dipicu oleh penyebaran subvarian Omicron terbaru, yaitu JN.1 dan turunannya.
Meskipun Indonesia belum mengalami lonjakan signifikan seperti negara-negara tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat adanya peningkatan kasus COVID-19 pada minggu ke-18 tahun 2024 sebesar 11,76 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Sebagian besar kasus didominasi oleh varian JN.1.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp23.000 per Gram pada 20 Mei 2025
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang bepergian ke luar negeri, mengingat tingginya mobilitas masyarakat Indonesia.
Varian JN.1 diketahui memiliki gejala yang mirip dengan varian Omicron sebelumnya, seperti demam, batuk, dan kelelahan. Namun, gejala kehilangan indra perasa dan penciuman kini semakin jarang terjadi.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, masyarakat diimbau untuk:
Baca juga: Jokowi Penuhi Panggilan Bareskrim Terkait Dugaan Ijazah Palsu
Dengan kewaspadaan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, diharapkan Indonesia dapat mengendalikan penyebaran varian baru ini dan mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti di negara-negara lain.
Editor: Ayu
Sumber: Tempo
Posted in Internasional, Kesehatan