11042453733340830034

Menkes Laporkan Perkembangan COVID-19 dan Capaian Program Kesehatan ke Presiden Prabowo

Ayu MPI | Jun 5, 2025

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan keterangannya kepada awak media usai pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan keterangannya kepada awak media usai pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan sejumlah isu kesehatan nasional, mulai dari situasi COVID-19 hingga Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ke Presiden Prabowo Subianto.

Terkait perkembangan COVID-19, Menkes Budi yang bertemu Presiden Prabowo pada Selasa (3/6/2025) menegaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan kasus, masyarakat diimbau untuk tidak panik.

“Tapi ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” ucap Menkes Budi seperti yang dikutip InfoPublik, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Kemenkes Kerahkan 1.044 Tenaga Medis Layani Jemaah Haji di Armuzna

Lanjutnya, terkait perkembangan program prioritas pembangunan 66 rumah sakit (RS) baru, bahwa target lima tahun kini dipercepat menjadi dua tahun dengan 32 RS dibangun sepanjang 2025 dan pada 2026 sebanyak 34 RS.

Di sisi lain, program CKG yang menjadi bagian dari program Presiden pada bidang kesehatan juga menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga awal Juni 2025, Menkes Budi mengatakan  sebanyak 7,8 juta warga Indonesia telah menerima layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Menkes Budi mengatakan dalam satu hari bisa mencapai 200 ribu dan perbulannya sekitar lima juta yang mengikuti program CKG.

Baca juga: Melestarikan Warisan Dayak Lewat Kain Batik Kalteng

Program ini, menurutnya, akan diperluas ke lingkungan sekolah mulai bulan ini dan bulan depan, dengan target jangkauan hingga 50 juta warga Indonesia.

Kepada Presiden, Menkes Budi juga menyampaikan sejumlah permasalahan yang dapat teridentifikasi selama proses CKG.

“Saya bilang kalau di bayi itu ada masalah jantung kongenital. Jadi cacat jantung bawaan itu tinggi. Kalau balita itu masalah gigi ternyata yang tinggi. Kalau dewasa itu masalahnya darah tinggi dan diabetes. Lansia juga,” katanya.

Baca juga: Timnas Indonesia Siap Hadapi China dalam Laga Krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menkes Budi juga melaporkan perkembangan positif dalam skrining penyakit menular tuberkolosis (TBC). Dengan tersedianya alat deteksi yang lebih murah dan banyak, proses identifikasi dini dapat dilakukan lebih luas.

“Dari 1 juta diharapkan bisa kena semua, bisa teridentifikasi supaya bisa dimulai pengobatan. Kita juga cerita rezim pengobatan yang baru kan sekarang sudah jauh lebih murah. Kita juga sudah terapkan yang baru,” katanya. (BPMI Setpres)

Sumber: infopublik

 

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga