Jakarta — Spekulasi mengenai batalnya Ray Dalio bergabung dengan Danantara, dana kekayaan negara Indonesia, mencuat setelah sejumlah sumber menyebutkan bahwa pendiri Bridgewater Associates itu memilih untuk tidak menjadi anggota dewan penasihat.
Namun, Rosan Roeslani, Ketua Dewan Pengarah Danantara, membantah kabar tersebut dan menegaskan bahwa nama Ray Dalio masih tercatat sebagai anggota dewan penasihat.
Sebelumnya, pada Maret 2025, pemerintah Indonesia mengumumkan pembentukan Danantara dengan tujuan mengelola aset negara senilai sekitar US$900 miliar.
Baca juga: ASEAN All Stars Tahan Imbang Manchester United di Babak Pertama
Ray Dalio bersama ekonom Jeffrey Sachs, mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, dan mantan Presiden Indonesia Joko Widodo serta Susilo Bambang Yudhoyono ditunjuk sebagai anggota dewan penasihat dan pengarah.
Namun, sejak pengumuman tersebut, muncul kekhawatiran dari investor mengenai transparansi dan tata kelola Danantara. Kekhawatiran ini diperparah oleh keputusan pemerintah untuk mengalihkan dividen BUMN dari anggaran negara ke Danantara, yang dapat menimbulkan defisit anggaran.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Ray Dalio mengenai posisinya di Danantara. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan klarifikasi untuk meredakan kekhawatiran publik dan investor.
Sumber: cnnindonesia.com
Posted in Politik & Pemerintahan