11042453733340830034

Jemblem Crypsi, Cita Rasa Tradisional yang Tetap Renyah di Tengah Modernisasi

Ayu MPI | May 19, 2025

Jemblem salah satu makanan tradisional yang terbuat dari Singkong.
Jemblem salah satu makanan tradisional yang terbuat dari Singkong.

Lumajang – Di tengah gempuran makanan cepat saji dan tren kuliner modern, jajanan tradisional jemblem tetap bertahan sebagai favorit masyarakat Lumajang, Jawa Timur.

Salah satu yang paling diminati adalah Jemblem Crypsi, camilan berbahan dasar singkong yang terkenal dengan tekstur renyah dan rasa otentik.

Berlokasi di Jalan Veteran, tepat di depan pemandian umum legendaris, sebuah lapak kecil milik Nadiya (43) selalu ramai pengunjung setiap sore.

Baca juga: Kepala Desa Labruk Lor H Abdullah Salurkan Bantuan Langsung Tunai Kepada 25 Kelompok Penerima Manfaat

Aroma harum jemblem yang baru digoreng mengundang warga dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga orang tua, yang rindu pada cita rasa masa kecil.

“Jemblem ini bukan hanya soal rasa, tapi soal kenangan. Dari kecil saya sudah makan ini, dan sekarang saya yang membuatnya untuk orang lain,” kata Nadiya saat ditemui di Rumah Produksinya, Minggu (18/5/2025).

Berbeda dengan jemblem pada umumnya yang bertekstur empuk dan lembek, Jemblem Crypsi menawarkan kerenyahan di luar dengan kelembutan di dalam. Rasa gurih dan sedikit manis berpadu sempurna dalam setiap gigitan.

Baca juga: Satlantas Polres Lumajang Gelar “Car Free Night” dan Pengamanan Lalu Lintas di Alun-alun

Rahasia keistimewaan ini terletak pada penggunaan singkong tua dan manis tanpa tambahan tepung, serta teknik penggorengan khusus yang diwariskan secara turun-temurun.

Dengan harga terjangkau, Rp1.000 per biji, Jemblem Crypsi menjadi camilan favorit yang kerap dibeli dalam jumlah banyak sebagai oleh-oleh khas Lumajang. Tidak hanya warga lokal, para wisatawan pun menyempatkan diri mencicipi jajanan ini.

“Saya tahu dari media sosial, katanya enak dan murah. Ternyata benar,” ujar Diah, wisatawan asal Surabaya.

Baca juga: Kegiatan Seru dan Bermanfaat yang Cocok Dilakukan Saat Musim Hujan

Selain rasa dan harga, suasana tradisional juga dijaga dengan pemutaran lagu keroncong dan tembang Jawa yang menambah nuansa nostalgia. Banyak pelanggan yang datang untuk bernostalgia, seperti Pak Sugeng (60), yang mengingat masa kecilnya menunggu jemblem keliling sore hari.

Lapak sederhana ini juga menjadi pusat belajar bagi anak muda dan mahasiswa yang tertarik mempelajari pembuatan jemblem serta ketahanan pangan berbasis singkong. Nadiya dengan terbuka membagikan resepnya demi melestarikan warisan kuliner tersebut.

“Kalau tidak kita yang lestarikan, siapa lagi?” ujarnya penuh harap.

Baca juga: Waspada Penipuan Lowongan Kerja Mengatasnamakan PT IMIP di Media Sosial

Setiap hari mulai pukul 14.00 hingga menjelang Maghrib, aroma jemblem baru matang menjadi pengingat bahwa tradisi kuliner Jawa Timur masih hidup dan terus dihargai masyarakat.

Jemblem Crypsi bukan sekadar makanan ringan, melainkan simbol budaya dan ketahanan lokal yang membuktikan bahwa kearifan kuliner tradisional tetap memiliki tempat di era digital dan serba instan ini.

Bagi siapa pun yang berkunjung ke Lumajang, mencicipi Jemblem Crypsi berarti merasakan sepotong nostalgia sekaligus menikmati kelezatan warisan leluhur.

Editor: Ayu

Sumber: Portal Berita Lumajang

 

17897693842308995060

Berita Lainnya

Baca Juga